Teknologi Benih - Saat ini teknologi pertanian telah berkembang pesat, banyak sekali teknologi yang dapat kita terapkan untuk dapat meningkatkan hasil panen dan salah satu contoh dari teknologi pertanian adalah teknologi benih. Teknologi benih adalah metode untuk memperbaiki karakteristik benih tanaman baik secara genetik dan fisik. Metode tersebut meliputi praktek-praktek seperti pengembangan varietas benih, evaluasi, penaburan benih, produksi benih, memproses, penyimpanan dan sertifikasi. Banyak sekali tujuan dari dikembangkannya teknologi benih antara lain :
1. Berlipat ganda dengan cepat : untuk meningkatkan produksi pertanian
2. Pasokan benih tersedia tepat waktu : varietas benih baru dapat tersedia kapan saja
3. Benih yang terjamin mutunya : lebih tahan lama dan berkualitas tinggi
4. Harga yang wajar : harga benih haruslah murah agar dapat dijangkau oleh banyak petani
Cara memodifikasi benih secara genetik
Step 1 : menemukan sifat tanaman yang baru
Untuk memproduksi organisme yang dimodifikasi secara genetik, kita harus mengenali sifat tanaman yang ingin kita tanam dan menemukan organisme lain yang memiliki sifat tersebut. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan Mosanto yang pertama kali memproduksi “Roundup Ready” yaitu tanaman glyphosate tahan lama yang menggunakan gen yang ditemukan tumbuh dekat pabrik Roundup. Sebagai contoh kita dapat menuangkan komposisi asam lemak kepada suatu objek, misalnya saja ketika kita ingin melakukan tes terhadap ratusan bunga dan jamur sehingga kita dapat menemukan sifat tanaman yang kita inginkan melalui asam lemak yang memproduksi enzim dari sifat tanaman tersebut. Contohnya enzim yang ditemukan pada bunga yang berwarna kuning muda serta enzim yang disebut neurospora pada jamur. Selain itu untuk menciptakan benih kedelai transgenik, kita juga harus mengujinya terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Step 2 mengambil gen
Dulu untuk mempelajari kode genetik dari suatu benih, kita harus menanamnya terlebih dahulu, menumbuhkan tanaman sampai ukuran tertentu, lalu lubangi daun menggunakan pembolong kertas untuk membuat sampel tanaman. Namun proses tersebut memakan waktu yang cukup lama dan merepotkan. Para ahli mesin perusahaan Monsanto menemukan alat pemotong khusus yang dapat memotong hanya bagian yang kecilnya saja dan menghaluskannya hingga menjadi bubuk yang dapat dianalisis dengan teknologi genome-mapping. Sedangkan sisanya yang masih bagus diawetkan untuk ditanam dan diolah.
Step 3 : Memasukkan sifat
Apabila kita telah menemukan sifat yang diinginkan, maka langkah selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam tanaman. Butuh waktu dua hari untuk menerapkan sistem ini, termasuk menggunakan gen yang sebenarnya adalah potongan dari DNA.A.22 yaitu partikel logam yang dilapisi dengan DNA dan dimasukkan ke dalam jaringan tanaman. Sedangkan untuk mendapatkan omega 3 dalam kedelai, kita dapat memanaskan bibit kedelai untuk memberikan tekanan sehingga bibit tersebut rentan terhadap hama yang disebut Agrobacterium tumefaciens. Organisme khusus dimasukkan ke dalam DNA tanaman dan mengubahnya menjadi zat gula dan asam amino sebagai supply makanan bagi bakteri.
Step 4 : Menempatkan bibit pada wadah ember atau sarung tangan plastik
Wadah emeber tersebut adalah rumah untuk ribuan bibit yang sedang diteliti untuk daya tahan terhadap kekeringan, kekurangan garam atau mineral, hama, tahan penyakit dan lain-lain. Wadah ember yang berisikan ribuan bibit tersebut kita tempatkan pada green house sehingga kita dapat memantaunya kapan saja. Sekarang ini ahli tanaman harus mempelajarinya dengan tangannya sendiri seperti dengan mengambil gambar akar tanaman dan menguji coba kelangsungan hidupnya.
Step 5 : menanam
Teknologi otomatis bertujuan untuk mempermudah pekerjaan ahli genetika, namun seseorang tetap harus menanamnya untuk melihat hasil panennya.
Step 6 : gen memperlihatkan dirinya sendiri
Baca juga berita bioteknologi lainnya di bawah ini :
- Pengertian Bioteknologi Konvensional Dan Contohnya
- Pengertian Bioteknologi Modern Dan Contohnya
- Tujuan Penerapan Bioteknologi
0 komentar:
Posting Komentar